Pengangguran Di INDONESIA
ABSTRAKS
Pengangguran adalah kurangnya atau
tersedianya tempat atau lahan pekerjaan sedangkan orang yang ingin bekerja melebihi
jumlah lahan pekerjaan.Pertambahan penduduk mengakibatkan perubahan di segala
sektor kehidupan. Dampak kemajuan tersebut bisa di lihat dan dirasakan oleh
masyarakat .Tetapi, ada pula yang merasakan dampak negatif dan bertambahnya
jumlah pengangguran.
Pengangguran atau dengan kata lain tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, bekerja kurang
dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang
ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Pengangguran di Indonesia disebabkan
oleh banyak faktor, antara lain :
1. Besarnya
angkatan kerja tidak seimbang dengan lapangan kerja yang ada di indonesia,
sehinggga dengan ketidakseimbangan ini menyebabkan banyaknya pengangguran.
2. Kebutuhan
tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang. Maka dengan
ketidakseimbangan tersebut membuat para tenaga tersebut tidak dapat mengambil
kesempatan kerja yang tersedia.
3. Minimnya
lapangan kerja yang ada.
4. Pemanfaatan
tenaga kerja antar daerah atau kota yang tidak seimbang . Jumlah angkatan kerja
di suatu daerah mungkin lebih besar dari kesempatan kerja yang ada ,
begitu pun di daerah laen atau pun di antar kota.
5. Kualitas SDM
itu sendiri yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan di lapangan,
dikarenakan pencipta SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai. SDM yang
tidak memadai ini bisa disebabkan oleh kurikulum perguruan tinggi yang tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan industri, dan juga anggaran yang disediakan
pemerintah untuk sector pendidikan yang masih rendah sehingga yang dihasilkan
pun tidak mencapai hasil yang maksimal.
Pengangguran-pengangguran ini tentu akan
membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia, antara lain :
1. Pengangguran
bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang
dicapainya. Tujuan yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan yang seharusnya. Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh
masyarakat pun akan lebih rendah.
2. Pengangguran
akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang.
Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian me- nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun.
Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun.
Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan
berkurang sehingga dengan menurunnya pendapatan masyarakat dan menurun pajak
yang ada maka dapat menghambat pembangunan yang sudah direncanakan.
3. Pengangguran
akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan
terhadap barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak
bisa memajukan atau membangun para kalangan Investor (pengusaha) untuk
melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat
investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Berikut ini adalah beberapa cara yang
dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi pengangguran-pengangguran di
Indonesia, antara lain :
1. Memperluas
dan membuka lapangan kerja.
2. Bagi individu
yang mampu ( wiraswasta ), membuka usaha baik skala kecil maupun besar .karna
dengan begitu dapat memperkecil tingkat pengangguran dan membuka lapangan
pekerjaan baru.
3. Mengadakan
bimbingan dan penyuluhan keterampilan tenaga kerja, dan meningkatkan
pendidikan.
4. Memberi
informasi secepat mugkin jika ada lowongan kerja.
5. Peningkatan
mobilitas modal dan Tenaga kerja.
6. Segera
memindah kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang berlebih ketempat
dan sector ekonomi yang kekurangan.
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Pengangguran adalah salah satu dari sekian banyak permasalahan ekonomi di
indonesia, maka dari itu saya mengambil judul PENGANGGURAN DI INDONESIA.
Pengangguran ada
karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat tanpa ada keseimbangan
antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah
itu.Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64
tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak
sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp,
sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal
tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Angka
pengangguran di Indonesia pada 2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran
10 persen. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai
tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. "Anggaran
belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur jelas tidak bisa
menekan angka pengangguran. Jenis & macam pengangguran pun ada beberapa, di
antaranya adalah: Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment,
Pengangguran Struktural / Structural Unemployment, Pengangguran Musiman /
Seasonal Unemployment, dan Pengangguran Siklikal.
Dalam makalah ini, saya akan mengulas sebagian kecil masalah pengangguran
di Indonesia dan memberikan sedikit bantuan solusi yang saya harap akan
membantu dalam menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di indonesia.
B. Identifikasi masalah
A. Apakah
yang menjadi faktor penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia?
B. Upaya
apa yang dilakukan oleh pemerintah guna mengatasi masalah pengangguran
yang ada?
C.
Bagaimana solusi yang tepat untuk menangani pengangguran di Indonesia?
C. Landasan Teori
a.
Pengertian pengangguran
Penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak
bekerja.Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun
waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini
mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di
ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan
kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.
·
Menurut Ida Bagoes Mantra,
pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja
dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan sebagai keadaan
pengangguran terbuka.
·
Menurut Dumairy Pengangguran
adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak
bekerja dan (masih atau sedang) mencari pekerjaan.
b.
Keadaan Masalah pengangguran
Di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi
di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan
masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam
distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan
terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini
menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup
mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang
berlaku.Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke
tahun semakin bertambah serius. Lebih malang lagi, di beberapa Negara miskin
bukan saja jumlah pengangguran menjadi bertambah besar, tetapi juga proporsi mereka
dari keseluruhan tenaga kerja telah menjadi bertambah tinggi.
kebanyakan
investor asing tidak mau menanamkan modalnya di Indonesia karena biaya
ekonominya sangat tinggi akibat masih kuatnya praktek Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme.
.Indonesia adalah negara yang mempunyai penduduk sangat padat
terutama di kota-kota besar.Dengan jumplah penduduk yang sangat padat, membuat
Indonesia banyak mengalami masalah sosial.Masalah sosial itu sendiri adalah
suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang
berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak
kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat
diatasi melalui kegiatan bersama.Misalnya saja Kemiskinan,
Pendidikan
dan kejahatan.
Tak hanya itu, Masalah lain yang paling banyak di indonesia juga ada seperti
Banyaknya pengangguran
dan kurangnya keadilan
untuk masyarakat terutama masyarakat kecil. bukan menjadi rahasia lagi,
Indonesia memiliki catatan hukum yang jelek. Kadang yang salah terlihat benar
dan yang benar bisa terlihat salah.Kesenjangan kadang juga timbul antara si
kaya dan si miskin.Contoh Masalah sosial yang ada di masyarakat Indonesia:
·
Kemiskinan
·
Pendidikan
·
Pengangguran
·
Kejahatan
·
Keadilan
Bab II
Pembahasan
1. FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PENGANGGURAN DI INDONESIA
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja,
karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan.Ada berbagai macam tipe
pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional dan
pengangguran struktural.Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk,
distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di
negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk
di negara kita.Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab
rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan
sumber daya, termasuk sumber daya manusia.Seorang pengamat tenaga kerja dari
Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi
penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia.Ketiga faktor
tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan
dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply
(penawaran) dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dihasilkan masih rendah. Penyebab lainnya adalah kualitas SDM itu sendiri yang
tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain dikarenakan
penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai
standar yang ditetapkan.
Pengangguran intelektual di Indonesia cenderung terus meningkat dan
semakin mendekati titik yang mengkhawatirkan.Pengangguran intelektual ini tidak
terlepas dari persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu menghasilkan tenaga
kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja sehingga seringkali tenaga kerja
terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.Fenomena inilah yang
sedang dihadapi oleh bangsa kita di mana para tenaga kerja yang terdidik banyak
yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar.Salah satu penyebab
pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi adalah karena kualitas
pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah.Akibatnya lulusan yang
dihasilkanpun kualitasnya rendah sehingga tidak sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat.Pengangguran terdidik dapat saja dipandang sebagai
rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan.Namun bila dilihat lebih jauh,
dari sisi permintaan tenaga kerja, pengangguran terdidik dapat dipandang
sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja dalam menyerap tenaga terdidik
yang muncul secara bersamaan dalam jumlah yang terus berakumulasi.
Macam-macam
pengangguran:
1. Pengangguran Siklus
Pengangguran siklus adaah pengangguran yang disebabkan
terjadinya siklus konjungtur Negara yang mengalami resisi/depresi perekonomian
yang menyebabkan penghentian atau pemecatan tenaga kerja.Pada saat resisi daya
beli masyarakat turun
sehingga permintaan barang dan jasa menurun. Apabila permintaan barang dan jasa
menurun maka pihak pengusaha akan memperkecil jumlah produknya sehingga banyak
tenaga kerja yang dikeluarkan. Permintaan terhadap tenaga kerja tidak ada.
2. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang
disebabkan oleh penggunaan teknologi seperti mesin, alat-alat modern dan
otomatis akan menggeser tenaga kerja manusia. Teknologi yang berkembang begitu
cepat akan menggeser penggunaan tenaga kerja manusia. Padat karya akan diganti
dengan padat modal. Apabila angkatan kerja tiadak bisa mengimbangi kemajuan
teknologi maka pengangguran akan muncul. Para pengusaha akan akan menerima
pencari kerja yang menguasai teknologi tersebut.
3. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang
ditimbulkan oleh perubahan musim.Contoh : pekerja bangunan banyak yang
menganggur pada musim hujan. Banyak proyek DPU yang tertunda akibat musim hujan
dan akan dikerjakan lagi pada musim kemarau. Pekerja petani/tani banyak
menganggur pada musim kemarau karena mereka menunggu panen atau tidak bisa
mengolah sawah dan akan mengolah sawah apabi;la musim hujan.
4. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang
disebabkan perubahan jangka panjang permintaan dan penawaran, atau pengangguran
yang disebabkan terjadinya rasionalisasi dalam industri yang modern yang selalu
berusaha melakukan penghematan dalam berbagai cara, misalnya dengan menggunakan
komputer. Perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja akan menciptakan
struktur atau tatanan dalam dunia kerja. Dalam jangka panjang akan terjadi
spesialisasi dalam dunia kerja.
Pengkhususan seperti ini akan menimbulkan struktur kerja. Apabila para pencari
kerja tidak sesuai dengan struktur kerja akan menimbulkan pengangguran.
5. Pengangguran Normal
Pengangguran normal adalah pengangguran yang memang
belum dapat pekerjaan dikarenakan pendidikan dan ketrampilan tidak
memedai. Pendidikan dan
ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja tidak sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh badan usaha akan menimbulkan jumlah pengangguran.
6. Pengangguran Sementara (Friksional)
Pengangguran sementara adalah pengangguran yang
terjadi hanya untuk sementara waktu misalnya sementara menunggu panggilan
kerja, mogok kerja menuntut kenaikan upah.
2. UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
Menarik para investor asing bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah jika
kita berkaca pada situasi dan kondisi sekarang ini. Suhu politik yang semakin
memanas, kerawanan sosial, teror bom, faktor desintegrasi bangsa,dan berbagai
masalah lainnya akan membuat para investor asing enggan untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Karena itulah maka situasi dan kondisi yang kondusif
haruslah diupayakan dan dipertahankan guna menarik investor asing masuk kemari
dan menjaga agar para investor asing yang sudah menanamkan modalnya asing tidak
lagi menarik modalnya ke luar yang nantinya akan berakibat capital outflow.
Untuk
aplikasinya ada baiknya pemerintah tetap mendata pengangguran dan kemiskinan
secara tepat tanpa kepentingan apapun dan sekaligus mencari jalan keluar untuk
masalah ini.Mungkin banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah mengatasi
masalah pengangguran.
Pertama, menjaga stabilitas politik dan ekonomi.Keadaan politik dan
ekonomi yang stabil harus terus dipertahankan agar dunia usaha baik pengusaha
dalam dan luar negri merasa nyaman dalam menjalankan usahanya. Bangkitnya dunia
usaha (sektor riil) akan menyerap pengangguran yang ada. Administrasi birokrasi
harus seefesian mungkin.Jangan jadikan biriksasi yang bertele-tele membuat
pengusaha jadi enggan dalam memulai suatu usaha. Apalagi cara ini akan
meningkatkan biaya produksi perusahaan.
Kedua, meningkatkan kemampuan kerja.Pengangguran di Indonesia disebabkan
salah satunya karena kemampuan tenaga kerja (skill) kita yang rendah.Untuk hal
ini pemerintah harus terus menjaga kualitas pendidikan dan pelatihan yang
baik.Kejadian Ujian Nasional di beberapa daerah menjadi pelajaran yang amat
berharga untuk mengevaluasi kembali apakah kebijakan ini dapat meningkatkan
kualitas pendidikan kita.
Masih banyak
lagi kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah untuk menekan angka
pengangguran.Yang perlu selalu di ingat adalah pengangguran sangat dekat dengan
kemiskinan. Dan kemiskinan pasti akan menyimpan potensi konflik yang besar.
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan
pemerintah.kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan
belanja pemerintah. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan
pajak.
Ada 2 macam kebijakan fiskal yatu :
* Kebijakan Fiskal Ekspansif
Kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari
pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian.
* Kebijakan Fiskal Kontraktif
Kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar
daripada pengeluarannya.
Tujuan dari kebijakan fiskal yaitu:
- Untuk meningkatkan produksi nasional (PDB) dan pertumbuhan ekonomi.
- Untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
- Untuk menstabilkan harga-harga barang, khususnya mengatasi inflasi.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan
harga.
Ada 2 kebijakan moneter yaitu :
* Kebijakan Moneter Ekspansif
Suatu kebijakan untuk menambah jumlah uang yang beredar.
* Kebijakan Moneter Kontraktif
Suatu kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar atau disebut
juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
Ada beberapa cara untuk melakukan kebijakan moneter diantaranya :
- Operasi Pasar Terbuka
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah.
- Diskonto
Diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan
tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
- Rasio Cadangan Wajib
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
4. KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER SEKTOR LUAR NEGERI
Kebijakan fiskal akan mempengaruhi perekonomian melalui
penerimaan negara dan pengeluaran negara. Disamping pengaruh dari selisih
antara penerimaan dan pengeluaran (defisit atau surplus), perekonomian juga
dipengaruhi oleh jenis sumber penerimaan negara dan bentuk kegiatan yang
dibiayai pengeluaran negara.
Di dalam perhitungan defisit atau surplus anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN), perlu diperhatikan jenis-jenis penerimaan
yang dapat dikategorikan sebagai penerimaan negara, dan jenis-jenis pengeluaran
yang dapat dikategorikan sebagai pengeluaran negara.Pada dasarnya yang dimaksud
dengan penerimaan negara adalah pajak-pajak dan berbagai pungutan yang dipungut
pemerintah dari perekonomian dalam negeri, yang menyebabkan kontraksi dalam
perekonomian.Dengan demikian hibah dari negara donor serta pinjaman luar negeri
tidak termasuk dalam penerimaan negara.
Di lain sisi, yang dimaksud dengan pengeluaran negara adalah
semua pengeluaran untuk operasi pemerintah dan pembiayaan berbagai proyek di
sektor negara ataupun badan usaha milik negara. Dengan demikian pembayaran
bunga dan cicilan hutang luar negeri tidak termasuk dalam perhitungan
pengeluaran negara.
Dari perhitungan penerimaan dan pengeluaran negara tersebut, akan
diperoleh besarnya surplus atau defisit APBN. Dalam hal terdapat surplus dalam
APBN, hal ini akan menimbulkan efek kontraksi dalam perekonomian, yang besarnya
tergantung kepada besarnya surplus tersebut .Pada umumnya surplus tersebut
dapat dipergunakan sebagai cadangan atau untuk membayar hutang pemerintah
(prepayment).
Dalam hal terjadi defisit, maka defisit tersebut dapat dibayai
dengan pinjaman luar negeri (official foreign borrowing) atau dengan pinjaman
dalam negeri.Pinjaman dalam negeri dapat dalam bentuk pinjaman perbankan dan
non-perbankan yang mencakup penerbitan obligasi negara (government bonds) dan
privatisasi.Dengan demikian perlu ditegaskan bahwa penerbitan obligasi negara
merupakan bagian dari pembiayaan defisit dalam negeri non-perbankan yang
nantinya diharapkan dapat memainkan peranan yang lebih tinggi.Hal yang paling
penting diperhatikan adalah menjaga agar hutang luar negeri atau hutang dalam
negeri tersebut masih dalam batas-batas kemampuan negara (sustainable).
Pada dasarnya defisit dalam APBN akan menimbulkan efek
ekspansi dalam perekonomian. Dalam hal defisit APBN dibiayai dengan pinjaman
luar negeri, maka hal ini tidak menimbulkan tekanan inflasi jika pinjaman luar
negeri tersebut dipergunakan untuk membeli barang-barang impor, seperti halnya
dengan sebagian besar pinjaman dari CGI selama ini. Akan tetapi bila pinjaman
luar negeri tersebut dipergunakan untuk membeli barang dan jasa di dalam
negeri, maka pembiayaan defisit dengan memakai pinjaman luar negeri tersebut
akan menimbulkan tekanan inflasi. Dilain pihak, pembiayaan defisit APBN dengan
penerbitan obligasi negara akan menambah jumlah uang yang beredar dan akan
menimbulkan tekanan inflasi.
Adapun pembiayaan defisit dengan menggunakan sumber dari
pinjaman luar negeri akan berpengaruh pada neraca pembayaran khususnya pada
lalu lintas modal pemerintah .Semakin besar jumlah pinjaman luar negeri yang
dapat ditarik, lalu lintas modal Pemerintah cenderung positif.Adapun kinerja
pemerintah dapat dilihat dari besarnya nilai lalu lintas moneter.Nilai lalu
lintas moneter yang positif menunjukkan adanya cash inflow.
Kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap perekonomian
Pada dasarnya, kebijaksanaan moneter ditujukan agar likuiditas
dalam perekonomian berada dalam jumlah yang “tepat” sehingga dapat melancarkan
transaksi perdagangan tanpa menimbulkan tekanan inflasi. Umumnya pelaksanaan
pengaturan jumlah likuiditas dalam perekonomian ini dilakukan oleh bank sentral,
melalui berbagai instrumen , khususnya open market operations (OMOs).
Dalam melaksanakan OMO, pada umumnya bank sentral menjual
atau membeli obligasi negara jangka panjang. Jika likuiditas dalam perekonomian
dirasakan perlu ditambah, maka bank sentral akan membeli sejumlah obligasi
negara di pasar sekunder, sehingga uang beredar bertambah, dan dilain pihak
bila bank sentral ingin mengurangi likuiditas dalam perekonomian, bank sentral
akan menjual sebagian obligasi negara yang berada dalam portofolio bank
sentral. Perlu difahami bahwa portofolio obligasi negara di bank sentral
tersebut memberikan pendapatan kepada bank sentral berupa bunga obligasi.
Dalam kasus Indonesia, sampai saat ini Bank Indonesia
belum memiliki obligasi negara yang dapat dipakai untuk OMO.Walaupun pemerintah
Indonesia telah menerbitkan obligasi, yang dimulai pada masa krisis untuk
rekapitalisasi bank-bank yang bermasalah, tetapi pasar sekunder bagi obligasi
negara baru pada tahap awal dan volume transaksi jual beli di pasar sekunder
tersebut masih sedikit.Selama ini Bank Indonesia masih mempergunakan Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) untuk melaksanakan OMOs.
Disamping menimbulkan beban pada Bank Indonesia, karena BI harus membayar
bunga SBI yang cukup tinggi, jangka waktu SBI juga sangat pendek, umumnya 1
(satu) bulan, sehingga instrumen ini sebenarnya kurang memadai untuk dipakai
dalam OMOs.
Dalam rangka mengurangi
jumlah pengangguran di Indonesia, pemerintah terus berusaha untuk membuka
sebesar-besarnya lapangan kerja baru.Usaha yang ditempuh untuk memperluas
lapangan kerja dapat dilakukan di berbagai bidang.
a. Di bidang pertanian,
antara lain membuka lahan-lahan pertanian yang baru dan meningkatkan irigasi
yang teratur agar pertanian tidak tergantung pada musim.
b. Di bidang industri,
dengan cara mempermudah syarat-syarat untuk membuka perusahaan industri atau
pabrik baru.
c. Di bidang perdagangan,
yaitu dikeluarkannya kebijakan deregulasi dan debirokratisasi, sehingga
pengusaha dapat meningkatkan perdagangan dan membuka kesempatan kerja baru.
d. Di bidang jasa, dengan
meningkatkan usaha jasa berbagai bentuk, yang nantinya akan dapat membuka
lapangan kerja baru.
e. Di bidang lainnya,
antara lain dengan meningkatkan usaha bidang konstruksi, komunikasi,
pariwisata, dan sebagainya.
3. SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENGANGGURAN DI INDONESIA
Saya berusaha
untuk memberikan solusi guna mengatasi pengangguran yang ada di Indonesia
dengan berbagai cara. Diantaranya Cara mengatasi pengangguran adalah:
1.
Memperluas kesempatan kerja
Menurut saya,
kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:
a)
pengembangan industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (yang
dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja).
b)
melalui berbagai proyek pekerjaan umum, seperti pembuatan jalan, saluran air,
bendungan dan jembatan.
2.
Menurunkan jumlah angkatan kerja
Ada beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya
program keluarga berencana, program wajib belajar dan adanya pembatasan usia
kerja minimum.
3.
Meningkatkan kualitas kerja dari tenaga kerja yang ada, sehingga mampu
menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan,
seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan
kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya, atau dengan:
a.
Cara mengatasi Pengangguran Friksional dan Sukarela:
·
Proyek Padat Karya
·
Pengembangan transmigrasi
·
Memberikan bantuan pinjaman lunak untuk UKM.
b.
Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural:
·
Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga pasar menjadi ramai dan akan
menambah jumlah permintaan.
·
Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi sehingga investor lebih suka
menginvestasikan uangnya
c.
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural:
·
Menyediakan lapangan kerja baru
·
Pelatihan tenaga kerja
·
Menarik investor.
d.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman:
·
Pelatihan ketrampilan lainnya.
·
Menginformasikan lowongan pekerjaan yang ada di sektor lain.
e.
Cara mengatasi pengangguran Deflasioner:
·
Pelatihan tenaga kerja.
·
Menarik investor baru.
f.
Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi:
·
Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dg cara
memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
·
Pengenalan teknologi sejak dini.
·
Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Pengangguran ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan
pesat tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah
penduduk yang semakin bertambah.Pengangguran tak pernah lepas dari negara yang
sedang berkembang.
Jika pemerintah
tidak cepat menanggulangi masalah kemiskinan in maka akan timbul banyak
kemiskinan, timbulnya gangguan keamanan, terjadi kekacauan politik, menganggu
pertumbuhan dan gangguan ekonomi dan lain-lain.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih tanggap menanggulangi masalah kemiskunan ini,
banyak cara untuk menanggulanginya seperti yang ada di dalam makala ini akan
tetapi itu tergantung pemerintah itu sendiri.
Datar Pustaka
http://www.suarapembaruan.com/News/2004/09/07/Editor/edit02.htm
http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/07/21/0018.html
http://google.com
http://id.answers.yahoo.com