Rabu, 03 Agustus 2016

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL


Nama: Dimas Aditya Riyadi

NPM : 22212113

Kelas: 4eb17

           

Pengertian Analisa Laporan Keuangan
                Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana. Analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :

1.    Rasio Likuiditas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu:

1)      Current Ratio, merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. 
2)      Acid Test Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
3)      Cash Position Ratio, dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo kas akhir dengan laba bersih setelah pajak.
 
2.    Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio solvabilitas yang digunakan. yaitu :

1)      Total Debt To Equity Ratio, merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya.
2)      Total Debt To Total Assets Ratio, rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang.
3)      Long Term Debt To Equity, ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang.
4)      Long Term Debt To Total Assets, untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang jangka panjang.

3.    Rasio Profitabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu :

1)      Return On Equity (ROE), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
2)      Return On Assets (ROA), mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.
3)      Net Profit Margin, merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
4)      Gross Profit Margin, merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
            Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam melakukan analisis keuangan :

a.    Analisis Rasio
     Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal yang lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.

Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkunganinternasional :
a)         Apakah perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yangsignifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari Negarayang berbeda?
b)        Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi localmemperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya yang berasal darifactor akuntansi dan non akuntansi.
c)         Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip- prinsip akuntansi nasional ? Ratusan perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa- bursa efek AS melakukan pengungkapan rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan ini, setidaknya dalam konteks perbedaan antara nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP non AS.

       Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh emiten asing yangdisusun oleh SEC cukup informasi. Sekitar separuh dari 528 emiten non AS yang ditelitimengungkapkan perbedaan yang material antara laba yang dilaporkan laporan keuangannyamereka dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yangdiungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah :

1)      Depresiasi dan amortisasi
2)      Biaya yang ditangguhkan
3)       Pajak tangguhan
4)       Pensiun
5)       Transaksi mata uang asing 

       Penelitian ini menunjukan bahwa lebih dari 2/3 emiten yang mengungkapkan perbedaan labayang material melaporkan bahwa laba menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan denganlaba menurut GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan labalebih besar dari 25%. dua puluh lima dari 87 emiten yang melaporkan bahwa laba berdasarkan GAAP AS lebih besar daripada berdasarkan GAAP non AS melaporkan perbedaan lebih besar dari 25%. Hasil yang sam juga ditemukan untuk rekonsiliasi ekuitas pemegang saham. Secara keseluruhan, bukti dalam studi SEC ini menunjukan bahwa perbedaan laporan keuangan menurut GAAP AS dan GAAP non AS sangat material untuk kebanyakan perusahaan. 

b.    Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat diwajibkan menurut GAAP AS, GAAPInggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara yang jumlahnya semakin bertambah.Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khusunya dalam analisisinternasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, biladibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus kas tidak disajikan,sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kaslainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual. 

Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas
            Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi. Sejumlah Negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, system hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
            Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia.
            Terlepas dari konradiksi yang masih terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional semakin menurun dan pandangan pada analisis secara umum masih positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-perusahaan untuk menarik investor dan kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut.

Kerangka Dasar Analisis Usaha
            Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha debgan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri dari empat tahap analisis:

1)     Analisis strategi usaha
2)     Analisis akuntansi
3)     Analisis keuangan
4)     Analisis prospektif
 
Analisis Strategi Usaha Internasional
            Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memerikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peralaman yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional.

Analisi Akuntansi
            Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:


1)      identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
2)      Analisislah fleksibilitas akuntansi
3)      Evaluasilah strategi akuntansi
4)      Evaluasilah kualitas pengungkapan
5)      indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
6)      Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
 
Analisis Laporan Keuangan Internasional (ALKI)
            Diperlukan karena adanya kecenderungan meningkatnya investasi internasional dan dilakukan dengan maksud agar data keuangan dapat dibandingkan. Sumber informasi untuk analisis laporan keuangan internasional adalah :

Ø  Laporan keuangan, jadwal pendukung serta catatan atas laporan keuangan
Ø  Latar belakang kekayaan perusahaan dan pengungkapannya

 Teknik-teknik analisis Keuangan Internasional yang telah dipakai adalah :

Ø  Analisa Trend
            Membandingkan item-item data secara periodic selama 2 tahun atau lebih seperti trend laba, debt rating, perubahan revenue, pertumbuhan geometric dsb.

Ø  Analisa Rasio
            Membandingkan item satu dengan item yang lain laporan keuangan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang sama tentang profitabilitas perusahaan, leverage, likuiditas dan efisiensi.

Kesulitan dan Kelemahan dalam Analisis Laporan Keuangan Internasional
1.      Akses informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-Cuma dari berbagai sumber lainnya. 

2.      Ketepatan waktu informasi
            Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara.
1)      Hambatan bahasa dan terminology.
2)      Masalah mata uang asing.
3)      Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan.
 
Referensi:
https://shelmi.wordpress.com/2009/03/04/rasio-%E2%80%93-rasio-keuangan-perusahaan/


 

 

 

 

Selasa, 22 Maret 2016

International Accounting

Name : Dimas Aditya Riyadi
Class : 4EB17
NPM : 22212113

IFRS In Germany
 
After the end of world war 2, accounting in germany always changed. Before the world war, bussines accounting used national and sectional account, they are looked from France which already used that system. The system changed again in 1965, which used english-american ide for the bussines financial report. In 1969 the bussines organization need the management’s report and audit regulation to be some juristical requirement in Corporate Publicity Law. In the beginning of 1970’s, europa union has been make some instruction to coordination all the countries in europa. In december 1985 from the Comprehensive Accounting Act, the command number four, seven and eight are becoming the rules in Germany. In 1998 there are two new regulation. The first one was talk about the possibility for the bussines organization which make equity or liabilities in the stock market to used international accounting principle, and the second is talk about the possibility for the bussines organization to make some standart in the financial’s consolidation report. Tax regulation also determine the commercial’s accounting. Like there is some regulation which talk about depreciation. It must be reported in finacial’s report. There is no differences betwen the taxation’s financial report or commercial’s financial report.

The Regulation

Before 1998, germany don’t have any standart for organizing financial’s accounting. The german institute gave some consultation for the various process to make regulation in accounting and financial’s report. After that the germany accounting standarts comminte has established by the judiciary ministry. The making of the financial’s report in germany was same as in the england or USA. In 2003, the germany accounting standart board used some new strategy which make some globaly accounting standart. This standart recognized about requirements from europa union for the registered companies. And the financial accounting control act was established in 2004 to increased the obidience of the rwquirements financial’s report in germany and IFRS for the registered companies.

The Financial’s Report
The regulations has confirmed some requirement in accounting, audit and financial’s report which depend on the characteristics from the company. There are big company, middel company and small company. The big company should make some finalcial’s report which make some form, like balancesheet, income statement, notes, management’s report and auditor report. For the small company the should make some simple report. All of them are similar in other country. The speciality from the financial’s report in Germany is they have some report from the auditor for the management and controller. All of teh companies should be used IFRS for the making of consolidation financial’s report for his company or they make private report for his own which require all of the HGB rule. From the commercial Code (HGB), the mothode of buying or acquisition are the basic rule, but the pooling of interest are depend on the condition.

All of the companies in Germany should make his financial’s report. They can used IFRS for the rule on the financial’s report making or they used germany regulation for the consolidation. And all the watcher or reader should becareful whe they read the financial’s report. They must be know about what regulation has been choosed from the company.
 
Referensi :
Akuntansi Internasional by Frederick Choi

Sabtu, 26 Desember 2015

Audit Petral (Dimas Aditya Riyadi, SS-UG, 4EB17)

Kantor Akuntan Publik : KordaMentha
Waktu Audit : 1 Juli 2015-30 Oktober 2015
Periode Objek Audit : 2012- Mei 2015

Sejarah Singkat Petral

Petral merupakan anak usaha PT Pertamina yang diakuisisi pada tahun 1998. Pada tahun 2001 Pertamina mengubah namanya dari Petral Oil Marketing Limited menjadi Pertamina Energy Trading Ltd. Selain Pertamina, sahamnya juga dimiliko Zambesi Invesments Limited dan Pertamina Energy Services Pte Limited. Tugas Petral adalah melakukan jual-beli minyak. Lebih tepatnya membeli minyak dari mana saja untuk dijual ke Pertamina. Semua aktivitas itu dilakukan di Singapura.

Pengertian Audit Forensik

Audit Forensik terdiri dari dua kata, yaitu audit dan forensik. Audit adalah tindakan untuk membandingkan kesesuaian antara kondisi dan kriteria. Sementara forensik adalah segala hal yang bisa diperdebatkan di muka hukum / pengadilan.

Dengan demikian, Audit Forensik bisa didefinisikan sebagai tindakan menganalisa dan membandingkan antara kondisi di lapangan dengan kriteria, untuk menghasilkan informasi atau bukti kuantitatif yang bisa digunakan di muka pengadilan.

Proses Audit Forensik

1.      Identifikasi masalah Dalam tahap ini, auditor melakukan pemahaman awal terhadap kasus yang hendak diungkap. Pemahaman awal ini berguna untuk mempertajam analisa dan spesifikasi ruang lingkup sehingga audit bisa dilakukan secara tepat sasaran.

2.      Pembicaraan dengan klien Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pembahasan bersama klien terkait lingkup, kriteria, metodologi audit, limitasi, jangka waktu, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk membangun kesepahaman antara auditor dan klien terhadap penugasan audit.

3.      Pemeriksaan pendahuluan Dalam tahap ini, auditor melakukan pengumpulan data awal dan menganalisanya. Hasil pemeriksaan pendahulusan bisa dituangkan menggunakan matriks 5W + 2H (who, what, where, when, why, how, and how much). Investigasi dilakukan apabila sudah terpenuhi minimal 4W + 1H (who, what, where, when, and how much). Intinya, dalam proses ini auditor akan menentukan apakah investigasi lebih lanjut diperlukan atau tidak. 4.      Pengembangan rencana pemeriksaan Dalam tahap ini, auditor akan menyusun dokumentasi kasus yang dihadapi, tujuan audit, prosedur pelaksanaan audit, serta tugas setiap individu dalam tim. Setelah diadministrasikan, maka akan dihasilkan konsep temuan. Konsep temuan ini kemudian akan dikomunikasikan bersama tim audit serta klien.

5.      Pemeriksaan lanjutan Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pengumpulan bukti serta melakukan analisa atasnya. Dalam tahap ini lah audit sebenarnya dijalankan. Auditor akan menjalankan teknik-teknik auditnya guna mengidentifikasi secara meyakinkan adanya fraud dan pelaku fraud tersebut.

6.      Penyusunan Laporan Pada tahap akhir ini, auditor melakukan penyusunan laporan hasil audit forensik. Dalam laporan ini setidaknya ada 3 poin yang harus diungkapkan. Poin-poin tersebut antara lain adalah:

·         Kondisi, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi di lapangan.

·         Kriteria, yaitu standar yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu, jika kondisi tidak sesuai dengan kriteria maka hal tersebut disebut sebagai temuan.

Kesimpulan

Ringkasan hasil audit Petral untuk periode 2012-Mei 2015 itu sebanyak 63 halaman dan disertai lampiran setebal 2.700 halaman. Hasil audit mensinyalir terjadi inefisiensi yang disebabkan oleh perubahan kebijakan peserta tender. Semula tender pengadaan minyak mentah dan BBM terbuka bagi trader. Namun sejak 2012 hal itu berubah. Hanya National Oil Company (NOC), pemilik kilang dan produsen minyak yang bisa ikut tender. Penyebab berikutnya akibat orang dalam Petral membocorkan informasi mengenai tender yang bakal digelar. Kemudian faktor inefisiensi itu disebabkan oleh pihak ketiga diluar Petral.

Terdapat beberapa prinsip etika profesional akuntansi yang sesuai dalam kasus ini, diantaranya :

1.    Tanggung Jawab Profesi

Lembaga audit independen (KordhaMentha) sudah bertanggung jawab terhadap profesi kode etik akuntan karena sudah menyiapkan bukti- bukti dan mengaudit para pegawai nakal hingga menemukan kecurangan- kecurangan yang merugikan Negara.

2.    Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Dalam kasus ini, lembaga audit independen (KordhaMentha) telah membuktikan pegawai yang ber­masalah tidak diberikan izin untuk mendapatkan wewenang lagi dalam menjalankan tugas di bagian Impor BBM. Hal ini menunjukan integritasnya dan agar segera di realisasi sehingga meningkatkan kepercayaan publik (masyarakat).

Temuan KAP KordhaMentha

1.       Inefisiensi rantai suplai yang meningkatkan risiko mahalnya harga crude dan produk

2.      Kebijakan Petral dalam proses pengadaan, kebocoran informasi rahasia, dan pengaruh eksternal

3.      Penunjukan pada satu penyedia jasa Marine Service dan inspektor

 

 

Sumber :

http://www.beritasatu.com/nasional/322155-hasil-audit-petral-dari-bpk-dan-kordamentha-berbeda.html
http://finance.detik.com/read/2014/09/25/135236/2701033/1034/ini-sejarah-terbentuknya-petral-dari-bahama-hingga-singapura
http://ekbis.sindonews.com/read/1060091/34/audit-forensik-temukan-kebocoran-rahasia-kasus-petral-1447059672

Kamis, 30 April 2015

JERAMIEE (Just for task)

Hay bloggie, are you in starve? Let's check this out our new product. we named it as 'Jeramie'. It's not 'jerami' as you known before. Jeramie is fried noodle with sauce. Our noodle made by organic ingredients, that make it more healthy, and processed by professinal chef spesialized in noodle. The sauce made by original and secret recipe with additional steamed topping such as shrimps, squids, chickens, and mushrooms. It serve on hot plate that can give you more pleasure when you taste our noodle.
You can find our shop on K.H Noor Ali No. 567 or you can call us on delivery number 0801052015.

"Jerami, Crispy outside Juicy inside"


Selasa, 31 Maret 2015

Pempek


In this post i would like to shared about some food, which famous and delicious, from my country. There are to many food which is popular, delicious, rare, and cheap. But in this time i would like shared about Pempek. Pempek is one of popular food from Indonesia. As we know, the origin of pempek is Palembang. Pempek is good choice for many people while they are in spare time. Many touristen make pempek as a gift for his beloved family.

The pempek dough are made from mixture of fish meat, water, tapioca flour and salt. The fish meat which commonly used to make pempek is tenggiri. Beside tenggiri, we can use gabus or snakehead, gourami, mackerel and the latest variation is we can use with shrimp. With this dough we can make various pempek, such as pempek kapal selam the chicken egg wraped with pempek dough, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek model, and the latest variation is pempek lenggang.

To served this food, we must deep fried in coocking oil until light pale brown. Then cut in bite size and showered in kuah cuko. We can add chopped of cucumber, ebi or noodle in pempek or maybe we can eat pempek with fish cracker called kemplang. This is it, pempek with ebi and chopped cucumber. It’s so yummy.



Selasa, 13 Januari 2015

ANALISIS FRAUD DALAM LAPORAN KEUANGAN



Nama          : Dimas Aditya Riyadi
NPM           : 22212113
Kelas          : 3EB17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Didalam suatu perusahaan pasti terdapat bagian-bagian perusahaan. Bagian bagian ini dibedakan dengan divisi. Semakin banyaknya divisi didalam perusahaan, maka semakin besar prosentase terdapat kecurangan, baik didalam devisi itu sendiri atau dengan divisi lain bahkan antar perusahaan. Fraund auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator. Fraud mencakup semua kejutan, trik, kelicikan dan penyamaran, serta setiap cara yang tidak adil di mana ada pihak lainnya yang tertipu.
Fraud dalam laporan keuangan biasanya berbentuk salah saji atau kelalaian yang disengaja baik dalam jumlah maupun pengungkapan pos-pos dalam pelaporan keuangan untuk menyesatkan pemakai informasi laporan keuangan tersebut. Fraud dapat terungkap, bila ada kerja sama antara beberapa pihak yang terkait dengan entitas, seperti dewan direksi, pihak manajemen, akuntansi publik dan internal auditor. Kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan pada umumnya disebabkan oleh lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Pengaruh lingkungan internal umumnya terkait antara lain dengan lemahnya pengendalian internal, lemahnya perilaku etika manajemen atau factor likuiditas serta profitabilitas entitas yang bersangkutan. Sedangkan pengaruh lingkungan eksternal umumnya terkait antara lain dengan kondisi entitas secara umum, lingkungan bisnis secara umum, maupun pertimbangan hukum dan perundang-undangan.
1.2  TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui kecurangan-kecurangan yang terjadi didalam perusahaan. Serta dampak apa yang terjadi ketika kecurangan itu terus menerus didakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

1.3  MANFAAT
Manfaat penulisan ini adalah sebagai sarana pembelajaran bagi penulis maupun pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu, tulisan ini dimaksudkan untuk bentuk antisipasi pihak perusahaan apabila ada oknum yang melakukan tidak kecurangan sehingga merugikan perusahaan. 

DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/dewimasita/makalah-fraud-auditing 
http://fransisca88.blogspot.com/2009/11/makalah-audit-kecurangan.html