Kamis, 04 Oktober 2012

Tugas Pengantar Manajemen



JAKARTA KEBANJIRAN!!! TAPI DAPAT DIATASI...

Banjir merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perkotaan, seperti di Jakarta. Pada prinsipnya, air harus bisa dialirkan ke sungai kemudian menuju ke laut atau menyerap kembali ke dalam tanah. Air yang terdapat di permukaan berasal dari air hujan, limbah rumah tangga dan pabrik. Banjir sangat merugikan masyarakat, karena menimbulkan wabah penyakit, kemacetan bertambah, sampah-sampah dan lumpur yang berasal di sungai berserakan di jalan, di pedesaan, banjir dapat menyebabkan lahan pertanian terendam dan akhirnya mengalami gagal panen atau puso. Fenomena banjir yang terjadi, seolah-olah kita tidak mau belajar dari pengalaman kita, dimana ada suatu negara yang sering mengalami banjir rob, karena sebagian daratan Negara tersebut berada di bawah permukaan laut, negara tersebut dapat membendung banjir rob dengan dam. Apakah kualitas sumber daya manusia kita kurang potensial?
Beberapa hal yang menyebabkan banjir terjadi, sebagian besar, karena kesalahan manusia dan sistem pengaturan tata kota dan banjir kiriman dari daerah dengan permukaan yang lebih tinggi. Sebagai contoh banyaknya masyarakat yang kurang sadar diri dengan membuang sampah di sungai, selain itu munculnya daerah slum (kumuh) di bantaran sungai, kedua hal tersebut menyebabkan menurunnya jumlah debit air yang dapat tertampung karena air terhambat oleh sampah dan daya tampung menurun karena sungai semakin kecil.
Cara yang selama ini dilakukan pemerintah kota, belum cukup efektif, bahkan hanya menyebabkan pemborosan APBN tanpa hasil yang memuaskan, karena pemeliharaannya tidak dilakukan secara berkelanjutan, bahkan mungkin hanya pada saat musim penghujan saja. Dalam menanggulangi banjir, dibutuhkan peran serta baik pemerintah kota maupun masyarakat. Pemerintah kota seharusnya secara rutin memberikan penyuluhan tentang banjir, dari sebab terjadinya banjir, akibat banjir, dan cara penanggulangan banjir. Beberapa cara penanggulangan banjir antara lain, dengan menimbulakan kembali budaya gotong royong pada masyarakat, sehingga penyempitan sungai yang disebabkan oleh sampah atau lumpur dapat teratasi, selain itu masyarakat harus di sosialisasikan cara minimasi sampah dengan cara Reuse, Reduce dan Recycle. Dengan kedua cara diatas, menurut kami cukup efisien dalam mencegah lumpur dan sampah masuk ke sungai.
Cara penanggulangan banjir yang selama ini melanda kota besar seperti Jakarta, seharusnya peranan warga itu sendiri paling besar untuk mengatasi masalah ini dengan secara bersama menjaga saluran air agar tidak terpenuhi oleh sampah. Pemerintah pun juga harus memperbaiki tata kota pada sistem pengaliran air sungai yang telah dangkal akibat dari pengendapan lumpur dan sampah yang ada di dasar sungai dengan melakukan pengerukan dasar sungai secara berkelanjutan. Serta memberikan penertiban pada warga yang menempati bantaran sungai, sehingga aliran sungai dapat dengan lancar mengalir dan tidak adanya lagi pembuangan sampah secara langsung ke sungai.

Oleh Dimas Aditya, Candra Wibowo dan Risky Akbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar