Nama : Dimas Aditya Riyadi
Kelas : 3EB17
NPM : 22212113
BAB I
LATAR BELAKANG
A.
LATAR BELAKANG
Laporan
keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran
tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan
adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi
manajemen. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam
memilih metode maupun estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008)
menyatakan fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam
melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Dalam
rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan
keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami
laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan,
bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi
keuangan untuk pengambilan keputusan. Teknik analisis yang sering digunakan
dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio
adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos
tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang
terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.
Analisis
laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi
keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang.
Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio
neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio
laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan
laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan
laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja
perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis
laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio
likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Diharapkan
dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan,
sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam
rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan
kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada
tahun-tahun berikutnya. Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan
sebagai alat bantu serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta
prestasi (keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk
mendalami dan membahas topik tentang “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. INDOMOBIL
SUKSES INTERNASIONAL Tbk”.
B.
IDENTIFIKASI MASALAH
Analisis
laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi
ruang lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang
analisis kinerja keuangan dengan menggunakan Current Ratio (CR), Retrun on
Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) untuk menilai kinerja perusahaan
pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk pada tahun 2011-2012. Adapun data yang akan dipakai adalah neraca dan
laporan laba rugi.
C.
RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah yang
ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah sebagai
berikut:
1. Apakah
Kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional mengalami peningkatan
pada periode 2011-2012 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan
analisis Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio?
D.
TUJUAN PENELITIAN
Dari
rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang
ingin dikemukakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut adalah :
1. Untuk
mengetahui kinerja perusahaan pada PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk
dilihat dari Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity Ratio.
E.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini bukan hanya secara teoritis tetapi juga
diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, diantaranya yaitu :
1. Bagi
Perusahaan
Untuk
mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan gambaran dan
pertimbangan bagi PT. Indomobil Sukses Internasional untuk mengambil keputusan
di masa yang akan datang dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam penilaian Kinerja Keuangan instansi dan membantu
dalam pengambilan keputusan untuk masalah keuangan yang dihadapi.
2. Bagi
Pembaca
Untuk
dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama dan
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Bagi
Penulis
Untuk
sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh dengan
praktek yang sesungguhnya
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
LAPORAN KEUANGAN
1.
Pengertian Laporan Keuangan
•
Laporan keuangan merupakan data akuntansi yang dapat memberikan informasi yang
relevan bagi investor, kreditur atau pihak lain dengan mengambil keputusan
ekonomi.
•
Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi
pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga
analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai
prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.
2.
Bagian-bagian Laporan Keuangan
Bagian-bagian
dari laporan keuangan meliputi :
1.
Neraca (Balance Sheet), menyajikan aktiva pada sisi sebelah kiri,yang merupakan
alokasi dari dana,kewajiban dan ekuitas pada sebelah kanan yang merupakan
sumber dana perusahaan.
2.
Laporan Laba Rugi (Income Statement), Laporan yang mengikhtisarkan pendapatan
dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi,biasanya setiap satu
kuartal atau satu tahun.
3.
Laporan Laba Ditahan (Statement of Shareholders Equity), menyajikan
perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas untuk mengidentifikasi alasa perubahan
klaim pemegang ekuitas atas aktivanya.
4.
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow), Tujuan dari pembuatan laporan arus
kas ini adalah:
a.
Memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama
periode tertentu.
b.
Memberikan informasi mengenai efek kas dari tiga kategori aktivitas yaitu
aktivitas investasi,aktivitas pendanaan,aktivitas operasi.
3.
Tujuan Laporan Keuangan
APB
Statement No.4 berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying
Financial Statements Business Enterprises. Laporan ini bersifat deskriptif, dan
laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya tentang tujuan laporan
keuangan. Dalam laporan ini, tujuan laporan keuangan di golongkan sebagai
berikut :
1.
Tujuan Khusus
Tujuan
khusus laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil
usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP
2.
Tujuan Umum
·
Memberikan informasi yang terpercaya
tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan
·
Kekayaan bersih yang berasal dari
kegiatan usaha dalam mencari laba
·
Menaksir informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
·
Memberikan informasi yang diperlukan
lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban
·
Mengungkapkan informasi relevan
lainnyayang dibutuhkan para pemakai laporan.
3.
Tujuan Kualitatif
a) Relevance
: memilih informasi yang benar-benar sesuai dan dapat membantu pemakai laporan
dalam pengambilan keputusan.
b) Understanability
: informasi yang dipilih untuk disajkan bukan saja penting tetapi juga harus
informasi yang di mengerti pemakai
c) Verifiability
: hasil akuntansi harus dapat di periksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan
pendapat yang sama.
d) Neutrality
: laporan akuntansi harus bersikap netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan.
e) Timelines
: laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilaan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang tepat.
f) Comparability
: informasi akuntansi harus dapat saling di bandingkan,artinya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g) Completeness
: informasi akuntansi yang dilaporkan harus harus mencakup semua kebutuhan yang
layak dari para pemakai
4.
Pengguna Laporan Keuangan dan Tujuan
Penggunaannya
1.
Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang
melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan,
atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi
yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen.
2.
Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan
informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
3.
Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
4.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya
tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah
jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada
pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan
hidup perusahaan.
5.
Stakeholders (para pemegang saham) : para pemegang saham berkepentingan dengan
informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang diperoleh dan
penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
6.
Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian
jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
7.
Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan
aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur
aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun
statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya
8.
Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara.
Misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian
nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada
penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan
menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir
kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.
BAB III
PEMABAHASAN
A.
SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
PT
Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perseroan) merupakan suatu kelompok usaha
terpadu yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif
yang terkemuka di Indonesia. Perseroan didirikan pada tahun 1976 dengan nama
PT. Indomobil Investment Corporation dan pada tahun 1997 dilakukan penggabungan
usaha (merger) dengan PT. Indomulti Inti Industri Tbk
Sejak
saat itulah status Perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka dengan nama PT.
Indomobil Sukses Internasional Tbk, dengan kantor pusatnya di Wisma Indomobil
I, lantai 6, Jl. MT. Haryono Kav 8, Jakarta Timur - 13330.
Bidang
usaha utama Perseroan dan anak perusahaan meliputi: pemegang lisensi merek,
distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan
bermotor, distributor suku cadang dengan merek IndoParts, perakitan kendaraan
bermotor, produsen komponen otomotif serta kelompok usaha pendukung lainnya.
Semua
produk dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan
standar kualitas yang dijamin oleh perusahaan prinsipal serta didukung oleh
layanan purna jual yang prima melalui jaringanjaringan 3S (Sales, Service, dan
Spareparts) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perseroan
mengelola merk-merk terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi,
Foton, Great Wall, Hino, Kalmar, Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault
Trucks, Suzuki, Volkswagen, Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks.
Produk-produk
yang ditawarkan meliputi jenis kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor
roda empat, bus, truk, forklift, dan alat berat lainnya. Melalui sinergi dari
4.224 karyawan tetap yang tersebar di seluruh anak perusahaan di Indonesia
telah mampu menopang Perseroan menjadi salah satu perusahaan di bidang Otomotif
yang terkemuka.
Perseroan
secara terus menerus mengembangkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan
pemahaman nilai-nilai yang secara terus menerus dijalankan melalui program
pelatihan baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar Perseroan, program
konseling, coaching, seminar, dan praktek kerja lapangan (on the job
training).Pengembangan kompetensi, dan jenjang karir, telah menjadi satu
prioritas kegiatan Perseroan dan telah dikemas dalam suatu sistem yang
dievaluasi secara terus menerus. Usaha keras tersebut membuahkan hasil yang
sangat baik melalui pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp. 448,67 milyar
dalam tahun buku 2010 ini.
B. LAPORAN
KEUANGAN (Tahun 2012)
C. ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
Current
Ratio (CR)
Current
Ratio merupakan rasio likuiditas. Current Ratio yaitu kemampuan untuk membayar
hutang yang harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini paling sering
digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang jangka pendek total, karena
mununjukkan seberapa besar tuntutan kreditur jangka pendek yang dapat dipenuhi
oleh aktiva yang diharapkan dapat menjadi kas dalam periode yang hampir sama
dengan masa jatuh tempo tuntutan tersebut (Murti, 2011).
Aktiva
lancar yang dimaksud terdiri dari kas, surat berharga, piutang dagang, dan
persediaan sedangkan kewajiban lancar terdiri dari utang dagang, wesel bayar
jangka pendek ; utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun, pajak penghasilan yang terutang, dan beban-beban lain yang terutang
(terutama gaji dan upah).
Semakin
tinggi current ratio berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek (Sartono, 2001). CR merupakan perbandingan antara aktiva
lancar dengan hutang lancar. CR dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
(Prastowo, 2011)
Current
ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam
likuiditas dan sebaliknya jika perusahaan yang current ratio-nya terlalu tinggi
juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur pada
akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan (Murti, 2011). Current
ratio yang tinggi bisa disebabkan oleh kondisi perdagangan yang kurang baik
atau manajemen yang yang bobrok. Dalam masa resesi pihak manajemen mungkin
enggan mengganti barangnya. Dengan demikian, persediaan barang dan utang dagang
ditekan sampai tingkat yang paling rendah, atau saldo piutang yang terlalu
besar karena adanya kebijakan kredit dan penagihan yang kurang efektif.
Pada
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:
Artinya,
setiap Rp.1 hutang lancar yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah
aset lancar.
Definisi
Return on Assets (ROA)
Return
on assets merupakan rasio profitabilitas. Return on assets juga sering disebut
sebagai Return on Investment (ROI). Return on Assets mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini
mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan
dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya dan dapat
dibandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku (Prastowo, 2011).
Return
on Assets (ROA) atau sering disebut Return on Investment (ROI). ROI merupakan salah satu bentuk rasio
profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan
dalam aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan (Sunardi, 2010).
Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah
kegiatan operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau
aktiva (net operating assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan
tersebut.
ROA
dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono, 2001)
ROA
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak
dan total asset yang digunakan untuk operasional perusahaan. Semakin tinggi
rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan
aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Stella, 2009). Hal ini
akan menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
Pada
PT. Indomobil Sukses InteRnasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:
Artinya,
perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut surat ketetapan BI
No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika nilai ROA berada
dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman.
Definisi
Debt to Equity Ratio (DER)
Debt
to Equiy Ratio merupakan rasio solvabilitas atau financial leverage ratio yang
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
panjangnya (Prastowo, 2011). Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko
yang dihadapi dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi
dan rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk
membiayai aktiva.
DER
merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan
total ekuitasnya. DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : (Sartono,
2001)
DER
yang terlalu tinggi menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan
terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat (Stella,2009).
DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan menyebabkan apresiasi dan
depresiasi harga saham, DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap
kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban
bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan
(Hernendiastoro, 2005).
Pada
PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk, di tahun 2012 diketahui sebagai berikut
:
Artinya,
meski DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar
7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar
3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak
berbahaya.
Pada
buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran utang
suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan
dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang ‘berbahaya’.
BAB IV
PENUTUP
Dari
hasil laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan dari
analisa yang menggunakan Current Ratio, Retrun on Assets dan Debt to Equity
Ratio. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk memiliki nilai rasio yang baik.
Dengan Current Rationya sebesar 1,23 yang artinya, setiap Rp.1 hutang lancar
yang segera jatuh tempo, dijamin oleh 1,23 Rupiah aset lancar. Retrun on Assets
sebesar 5% yang artinya, perusahaan berada pada zona aman. Karena, menurut
surat ketetapan BI No.23/67/KEP/DIR nilai batas minimal ROA adalah 1%. Jika
nilai ROA berada dibawah 1% maka perusahaan berada di zona tidak aman. Dan yang
terakhir Debt to Equity Ratio sebesar 2,08 atau 208% yang artinya, meski
DER-nya cukup besar yaitu dengan total utang jangka pendek sebesar
7.963.486.975.807, namun total utang jangka panjang hanya sebesar
3.905.731.976.049 sehingga utang-utang tersebut masih dalam ketegori tidak berbahaya.
Pada
buku The Investing Policy (TIP), penulis mengatakan bahwa batas kewajaran utang
suatu perusahaan adalah maksimal tiga kali dari modalnya, atau DER-nya 300% dan
dengan catatan utang-utang tersebut bukan merupakan utang ‘berbahaya’. Dengan
hasil analisis ini penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis laporan keuangan
dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, karena hasil dari analisis
akan dapat menghilangkan situasi ketidakpastian dalam informasi sehingga
keputusan yang diambil menjadi lebih tepat. Secara umum nilai rasio yang baik
adalah nilai rasio yang memiliki nilai yang tinggi, akan tetapi nilai yang
terlalu tinggi belum tentu mencerminkan nilai rasio yang baik, oleh karena itu
pada dasarnya tidak ada yang optimum karena kondisi setiap perusahaan yang
berbeda-beda, maka dalam melakukan analisis rasio diperlukan ketelitian
sehingga tidak salah dalam menafsirkan hasil dari analisis atau kinerja suatu
perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sofyan,
Syafri Harahap. Teori Akuntansi. Edisi revisi 2011. Penerbit : Rajawali Pers
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html
http://digilib.uin-suka.ac.id/4479/1/BAB%20%20I,%20III,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/64/Logo_Indomobil.jpeg
http://www.teguhhidayat.com/2011/07/tips-menganalisis-debt-to-equity-ratio.html\
http://indomobil.com/company.php
http://diniriana.blogspot.com/2013/06/tujuan-laporan-keuangan.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22874/5/Chapter%2520I.pdf
http://eprints.uny.ac.id/7864/2/BAB%201-08409131037.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar